
Kerja pertama setelah lulus kuliah, mencari tantangan baru, bosan dengan pekerjaan yang monoton, lingkungan kantor yang toxic, butuh peningkatan finansial, tekanan yang tinggi dari atasan. Masih banyak alasan bagi seseorang untuk mencari kerja. Proses ini tidak selalu mudah. Selain membutuhkan waktu dan usaha yang tekun, proses pencarian kerja juga melelahkan dan bisa membuat stress, bahkan hingga tahap depresi, jika tidak dikelola dengan tepat.
Persiapan yang matang menjadi kunci dalam membantumu untuk menghadapi proses tersebut dengan baik. Semua proses ini tidak bisa dihadapi dengan sikap emosional dan terburu-buru. Sikapi secara sistematis dengan langkah-langkah yang dirancang dengan baik. Sehingga kamu bisa dengan sukses mendapatkan pekerjaan yang kamu harapkan.
Proses transisi
Ini adalah momen krusial yang menjadi penentu kesuksesanmu dalam mencari kerja. Emosi adalah kata kunci yang akan berulang kali saya ingatkan untuk tidak dilibatkan dalam proses ini. Emosi akan berujung pada terganggunya ketenanganmu dalam membuat keputusan. Karena, semuanya akan serba terburu-buru dan menutup kesempatan untuk memberikanmu pilihan.
Mencari kerja untuk pertama kali
Bagi fresh graduate yang mencari pekerjaan untuk pertama kalinya, persiapkan diri jauh sebelum kamu lulus dari kuliah. Jangan mulai mencari kerja setelah kamu lulus, lakukan mulai dari setelah kamu magang. Betul, kamu akan mengorbankan waktu bersosialiasi dengan teman, tetapi percayalah kalau kamu akan mendapatkan nilai yang jauh lebih berharga dengan membangun portfolio pengalaman kerja. Jika waktumu terlalu padat di saat jelang-jelang sidang skripsi, mulai cari kerja setelah kamu sidang skripsi. Manfaatkan jeda di antara sidang dengan malam kelulusan. Jangan menunggu lemparan toga di gedung selesai, baru kamu melakukannya.
Mencari kerja baru saat masih bekerja
Bagi kamu yang masih bekerja, jangan pernah resign sebelum kamu menemukan pekerjaan baru! Ingat, jangan emosi. Persiapkan diri dengan baik untuk job hunting dan interview. Pahami alasan yang baik untuk menjelaskan tentang kenapa kamu ingin mencari pekerjaan baru. Gunakan hal ini untuk memilih hal-hal positif yang membuatmu semangat mendapatkan kesempatan di kantor baru nanti. Pikirkan juga rencana waktu yang tepat untuk resign dan masa transisinya, sehingga, saat kamu mendapatkan kabar baik dari perusahaan baru, maka nama baikmu akan tetap terjaga di perusahaan lama.
Mencari kerja karena dipecat atau PHK
Jika dipecat karena hal negatif atau kinerja yang tidak baik, usahakan agar calon perusahaan baru tidak memiliki kesempatan bertanya kepada perusahaan lamamu mengenai alasan berhenti kerja. Kecuali, jika kamu memilki hubungan sangat baik dengan atasan yang bisa memberikan referensi positif. Siapkan jawaban dengan baik jika kelak muncul pertanyaan tentang kenapa kamu berhenti dari kantor sebelumnya.
Tentukan jenis pekerjaannya
Pilih posisi dan jenis pekerjaan spesifik yang ingin kamu raih sebelum melakukan proses pencarian kerja. Lakukan riset tentang jenis-jenis pekerjaan, minta saran kepada kolega atau orang yang berpengalaman tentang pekerjaan yang tepat untukmu. Yang tidak kalah penting adalah, yakinkan bahwa kelak pekerjaan yang kamu incar akan membuatmu semangat dalam menjalankannya.
Saat kamu mulai melakukan proses pencarian kerja, gunakan filter pencarian yang tepat di platform yang kamu gunakan. Baca dan pelajari deskripsi pekerjaan, tanggung jawab dan kualifikasinya dengan baik. Pastikan kalau kemampuanmu sesuai dengan deskripsi yang tertulis.
Untuk memahami posisi apa yang masih bisa kamu lamar meskipun berbeda dengan titel di perusahaanmu saat ini, tidak bosan saya ingatkan untuk meminta saran kepada kolega yang berpengalaman. Upgrade Karir juga membuka kesempatan jika ingin berkonsultasi mengenai hal ini secara gratis. Karena, waktu dan tenagamu akan terbuang dengan sia-sia jika melamar secara acak tanpa memahami bahwa kualifikasinya tidak sesuai dengan kemampuanmu.
Tentukan prioritas
Tanya kepada diri sendiri, apa alasanmu untuk mencari pekerjaan? Apa hal utama yang kamu harapkan untuk bisa didapatkan dari perusahaan baru, misalnya: Gaji yang lebih besar, lokasi kantor, benefit, posisi yang lebih baik, nama perusahaan, waktu bekerja, atau hal wajib lain yang kamu rasa harus didapatkan.
Yang berikutnya adalah hal-hal lain yang mungkin bisa jadi pertimbangan tambahan untuk kamu, misalnya: skala perusahaan (besar atau kecilnya jumlah karyawan), budaya perusahaan, jenis perusahaan (Korporasi, startup, usaha kecil), jenis tim departemen kerja (tim besar atau kecil), dan masih banyak alasan lainnya.
Semua prioritas ini berbeda-beda skalanya, tergantung dari bagaimana kamu memandang apa yang lebih penting dan kurang penting. Pikirkan secara serius tentang prioritas. Karena hal ini akan membantumu lebih percaya diri dalam memilih pekerjaan yang dilamar dan juga saat mendapatkan tawaran kerja.
Siapkan ceritamu
Apapun alasanmu untuk melakukan pencarian kerja baru, kamu harus menceritakannya dengan baik. Cerita dari sudut pandang yang positif, bermakna, dan menarik perhatian. Rangkai cerita dengan baik, sehingga kamu mampu menyampaikan secara baik dan tanpa ragu-ragu. jadi, kamu akan siap menjelaskan alasan mencari pekerjaan baru, hubungannya dengan arah tujuanmu secara profesional, dan bagaimana kamu bisa memberikan kontribusi di perusahaan tersebut jika terpilih.
Rapikan profil Linkedin dan media sosial
Jejak digital menjadi sangat penting di era sekarang ini. Cek halaman profil Linkedin-mu secara seksama dan berulang-ulang. Perbaiki bagian-bagian yang masih kurang, lengkapi detail pekerjaan, perbarui foto profil dan pastikan kontennya juga sudah diperbarui. Mengingat banyak hal yang perlu dilakukan untuk Linkedin, saya juga akan membahas langkah optimalisasinya di konten lain.
Yang tak kalah penting adalah kehadiranmu di media sosial. Saat proses wawancara atau perekrutan, mungkin seorang rekruter akan melakukan cek terhadap kanal media sosialmu. Pastikan tidak ada muatan yang mengandung SARA, Politik, dan keluhan-keluhan tentang pekerjaan di kantor lamamu di dalamnya. Lengkapi juga dengan isian mengenai kegiatan-kegiatan profesionalmu, karena hal ini akan menjadi nilai positif.
Siapkan CV dan Surat Lamaran
Pastikan CV kamu sudah up-to-date, rapi dan lengkap. Ikuti format terbaru yang mengikuti perkembangan zaman. Di zaman globalisasi saat ini, pastikan kalau CV kamu sudah dibuat dalam format bahasa Inggris yang baik. Tekankan pengalaman, kemampuan dan pencapaian kamu di dalam CV.
Surat lamaran harus dibuat secara khusus kepada masing-masing orang dan perusahaan yang ingin kamu lamar. Beberapa bagian bisa menggunakan template yang standar, seperti ringkasan pengalaman kerja, kemampuan dan pencapaian kamu. Tetapi, bagian seperti kontribusi yang kamu berikan dan alasan melamar ke perusahaan tersebut harus dibuat secara khusus agar pembacanya merasa kalau surat itu memang khusus ditujukan kepada mereka.
Setelah CV dan Surat Lamaran selesai dibuat, minta saran kepada kolega dan sekaligus minta bantuan agar mereka melakukan cek tata bahasa. Pembahasan CV dan Surat Lamaran ini membutuhkan beberapa detail khusus yang akan saya bahas secara mendalam di artikel lainnya.
Minta referensi dari kolega
Pada umumnya, kamu akan diminta untuk menyediakan 3 referensi dari rekan kerja di perusahaan sebelumnya. Jangan hanya sekedar memberikan validasi mengenai posisi dan pekerjaanmu, tetapi minta kolegamu juga untuk memberikan testimoni mengenai hal positif dari pekerjaan yang sudah kamu lakukan. Linkedin punya fitur rekomendasi di halaman profil, jadi kamu hanya cukup meminta mereka untuk menulisnya di sana.
Hubungi jaringan lamamu dan buat jaringan baru
Jagalah hubungan baik dengan kolegamu. Karena jaringan kolega bisa menjadi kekuatan yang bisa membantu dalam memberikan rekomendasi yang tepat saat melakukan pencarian kerja. Kolega yang dimaksud adalah teman, mantan kolega kantor lama, klien, manajer, alumni kampus, teman, temannya teman, keluarga, tetangga, bahkan anggota komunitas.
Cari teman-temanmu di Facebook, Instagram, daftar kontak Whatsapp, dan yang paling penting Linkedin! Jangan pernah ragu atau malu untuk kontak mereka melalui pesan khusus. Kemungkinan terburuk yang akan kamu terima hanya dua hal: 1) Kamu tidak digubris oleh mereka dan 2) Mereka menolak untuk memberikan bantuan.
Gunakan filter pencarian orang di Linkedin. Pakai kata kunci pencarian seperti: HR, HRD, Human Resources, Recruiter, Headhunter, People, People Operations, Talent, Talent Acquisition, atau kata kunci apapun yang berhubungan dengan pemegang keputusan untuk proses rekrutmen. Kalau saya, bahkan CEO atau Direktur akan saya hubungi tanpa ragu demi mencapai pekerjaan yang saya ingin raih.
Bangun juga jaringan koneksi baru dengan mengikuti acara-acara networking, seminar, konferensi atau event karir. Gunakan kesempatan ini untuk menambah teman dan sekaligus membuka kesempatan baru untuk mengembangkan karir.
Mencari dan melamar kerja menggunakan platform yang tepat
Pahami jenis-jenis platform pencarian kerja dan karakteristiknya. Pilihan nomor 1 adalah Linkedin, selain bisa digunakan untuk mencari pekerjaan berdasarkan titel, lokasi dan jenisnya, seperti yang saya sampaikan sebelumnya, Linkedin juga bisa dimanfaatkan untuk mencari orang tepat pemegang keputusan di perusahaan.
Masih banyak platform lain yang bisa dimanfaatkan, selain google, kamu juga bisa langsung merujuk pada laman web perusahaan yang kamu incar. Beberapa platform lain juga harus dimanfaatkan, seperti: Glints, Jobstreet, Line Jobs, karir.com, indeed, dan masih banyak lagi.
Persiapkan diri untuk interview kerja
Setelah mengirimkan banyak lamaran, proses berikutnya yang harus dilalui adalah wawancara kerja. Bagian ini akan terdiri dari beberapa tahap. Biasanya dimulai dari interview melalui telepon, kemudian bertemu dengan HRD secara tatap muka, dilanjutkan dengan user, sampai ke direktur atau CEO. Tetapi ini tergantung pada jenis dan posisi pekerjaan. Beberapa perusahaan juga masih memiliki tahap tes tertulis dan psikotes.
Sebelum interview, beberapa hal yang juga harus kamu lakukan adalah:
- Riset perusahaannya secara lengkap
- Cari tahu siapa yang akan mewawancaraimu
- Baca deskripsi pekerjaan dengan lengkap, fokus ke tanggung jawab dan kualifikasinya
- Siapkan jawaban dan penjelasan untuk pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan
- Latihan bahasa tubuh, kontak mata dan hafalkan jawaban di luar kepala sambil bercermin secara berulang-ulang
- Latih kemampuan bahasa Inggris, karena sebagian besar perusahaan akan melakukan proses interview dalam bahasa Inggris
Salah satu tips dari saya untuk kesuksesan interview adalah, buat presentasi bahkan jika tidak diminta. Ketika sampai pada tahap user, biasanya saya sudah mempersiapkan sebuah presentasi singkat mengenai hal-hal yang akan saya lakukan jika diterima di perusahaan tersebut. Hal ini akan membuat saya memiliki nilai yang unggul dibandingkan kandidat lain yang mungkin hanya akan sekedar menjalaninya sebagai proses tanya jawab. Tetapi, beberapa perusahaan, seperti startup pada umumnya sudah akan memiliki tahap case study presentation sebagai pelengkap.
Lakukan follow up
Ucapkan terima kasih kepada orang-orang yang sudah mewawancaraimu, terutama kepada rekruter. Hal ini bisa dilakukan melalui email atau pesan singkat lewat SMS atau Whatsapp. Setelah 3 hari, kirimkan pesan atau hubungi rekruter atau pihak terkait untuk menanyakan tentang kabar mengenai hasil proses wawancara. Terus tanyakan secara rutin (Seminggu sekali) jika kamu belum mendapatkan kabar. Jangan terpaku pada satu pilihan, terus kirimkan lamaranmu untuk mendapatkan banyak kesempatan baik di tempat lain. Semakin banyak pilihannya, maka akan semakin baik. Terpaku menunggu follow up dari sebuah perusahaan saja akan merugikan waktu dan juga membuat semangatmu menjadi turun. Terus berjuang dan jangan berhenti.
Itulah langkah-langkah penting dalam proses pencarian kerja. Semoga artikel panjang ini bermanfaat dan bisa membantu dalam menemukan pekerjaan impian. Jika kesulitan dalam proses pencarian kerja dan tidak tahu harus memulai dari mana, Upgrade Karir siap untuk membantu. Konsultasi dapat dilakukan secara pribadi atau dengan grup. Jasa ini terbuka secara gratis alias tanpa biaya sama sekali